Minggu, 27 Agustus 2017

Minggu, 9 April 2017

              Terlalu dingin suasana pagi ini. Seakan ada sesuatu yang ingin di ceritakan, hanya saja waktu tak mampu mengungkapkan. Terlalu takut untuk diungkapkan.. Angin yang membisu. Suhu tubuh yang ikut tidak berteman saat itu. Entahlah mengapa kalian begitu berbeda seperti biasanya. 
              Waktu menunjukan pukul 11 siang. Membosankan sekali hari ini. Tapi entah mengapa hati begitu gelisah. Ketika hati, nyawa dan tubuh tidak bersatu. Seakan-akan kacau mereka berlarian entah kemana. Waktu tak pernah berhenti dan memberikan suatu kisah yang akan terjadi. Mereka hanya sepi dan sunyi. Menyebalkan sekali rasanya. 
            Hingga waktu menunjukkan pukul 14.30 ku lihat benda yang mampu menghubungkan seseorang dengan jarak jauh. Diam sejenak, sejak kapan pria ini menghubungi ku..Begitu rindunya kah dia menghubungi ku. Tapi ternyata bukan dia saja yang menghubungi ku. Banyak sekali yang menghubngi ku. Pikiran entah kemana seakan-akan pertanda buruk. Seakan-akan sesuatu yang mengerikan terjadi. Ku hubungin mereka balik satu persatu.
                  AHHHH satu pernyataan yang membuat air mata ku jatuh sendiri. Tak ada perintah untuk menjatuhkannya. Hati yang serasa di hujam oleh pedang panjang. Sakit sekali rasanya. Ruang yang begitu sempit. Dan jarak yang begitu jauh. Pantas saja semua membisu pria yang ku banggakan Pulang untuk menemui Illahnya... Haaaa sudahlah mungkin itu cara terbaik untuk pria hebat...
Kini rinduku dan cintaku untuk mu..



Dari putri kecil mu..
Yogyakarta, 28 Agustus 2017

Jumat, 25 Agustus 2017

pencari kesalahan

               

               Sore yang membingungkan, entah karena lelahnya waktu yang habis karena menunggu datangnya anak-anak itu datang. Entah karena pekerjaan ini terlalu membosankan. Dimana suhu ruangan terasa lebih dingin sedangkan suhu tubuh terasa lebih panas. Perbedaan yang membuat seluruh tubuh ingin merasakan indahnya kasur dan selimut yang menjadikan tempat paling nyaman. Perasaan yang selalu dirasakan setiap 2 minggu sekali. Paling keren jika 1 bulan sekali. 
                  Kondisi saat ini bukan menjadikan kondisi untuk mengujungi petugas berjas pitih lengkap dengan stetoscop ditelinganya. Karena biji-biji kecil yang petugas itu berikan menjadi momok tersendiri karena mereka bukanlah pilihan saat ini. Hanya butuh waktu untuk terlelap dengan banyak waktu. Untuk semua pulih.
                 Dan ketika kondisi dimana bagian-bagian oksigen terasa hilang di dada dan udara yang masuk terasangat sedikit bahkan semua terasa sempit. Seakan-akan waktu akan mengakhir semuanya. Saat itu juga berpikir apa yang dilakukan akhir-akhir ini. Apakah ini terjadi karena Allah menginginkan penghapusan dosa pada hamba yang selalu menumpuk dosa. Apakah ini cara Allah untuk mencintai hambanya. Atau cara Allah untuk memberikan pelajaran untuk hambanya. Saat doa-doa yang dilantunkan dan selalu harapan dalam hati bahwa Allah akan mengabulkan. Ternyata dasyat sekali, bahkan lebih canggih dari biji-biji yang diberikan oleh petugas itu. Ya setidaknya mampu melelapkan dalam keadaan terlelap dengan baik. Tanpa ada kendala, mampu membuat seluruh ruangan mengerti bahwa semua butuh untuk terlelap. Hingga panggilan merdu yang mampu membangunkan untuk melanjutkan pekerjaan yang penuh dengan rasa KE IKHLASAN. 
                 Belajar mencarikan kesalahan dalam diri sendiri bukan kesalahan orang lain..


Yogyakarta, 26 Agustus 2017

Minggu, 28 Mei 2017

Belajar untuk mencintai Dia.

Akhir-akhir ini terlalu banyak pengakuan seseorang tentang agama. Bahwa agama ada banyak dan lain-lainnya. Bagi saya agama hanya ada satu yaitu Islam. Jika mereka ingin mengaku bahwa agama banyak silahkan tetapi jelas dalam Al-Qur'an, Yang menjelaskan bahwa agama yang paling sempurna. Banyangkan saja dalam hal yang kecil hingga tentang antariksa pun Al-Qur'an menjelaskan itu..

Okay-okay jika  pusing memikirkannya. Coba saja kita 3 hari saja menaati semua perintah Allah yang sesuai Al-Qur'an dan As-Sunah. Kita benar-benar menyerahkan semua hati ini pada Allah. Pada pemilik Seluruh alam semesta termasuk hati ini. Mungkin akan ada lelah dalam fisik karena belum terbiasa tapi yakin lah hati mu benar-benar terasa nyaman, padahal banyak masalah besar yang sedang kita hadapi. Itulah Islam, di mengindahkan yang indah, mengindahkan yang membuat kita terlalu berfikir keras. 

Maka dari itu bagaimana jika benar-benar dunia tanpa Islam. Padahal peraturan di dunia ini lebih banyak mengadop dari peraturan Islam, namun dikemas seakan-akan Islam adalah agama radikal. Dan seakan - akan Islam yang akan menghancurkan dunia. Dunia hancur jika tidak ada Islam, dunia hancur jika hati ini tidak beriman kepada Allah, dunia hancur jika kita berIslam secara liberal, dunia hancur jika kita tidak shalat tetapi menghina para ulama seakan-akan dianyalah yang paling benar dan dunia hancur jika kita seorang muslim namun berada dibarisan para kafir.

Pelajari Islam yang baik, belajar dengan sumber yang baik, belajar dengan ilmu yang baik, belajar dengan hati yang baik, belajar dengan niat yang baik, belajar dengan cara yang baik, maka kau akan mendapatkan bagaimana menjadi seorang Muslim yang menyenangkan.




Yogyakarta, 3 Ramadhan 1438 H



Kamis, 25 Mei 2017

Tentang Nikah

Kali ini di pagi kali ini...
dan di waktu yang sekarang dimana anak 90 sedang galaunya jika lihat semua sosmed yang isinya orang nikah..
*semoga yang nulis dan yang baca bukan termasuk dari salah satu anggota galau tersebut...😀😀😁😂😃

Masih syok denger kalo biaya pernikahan hingga 200jt bahkan bisa lebih. Belum maharnya dan lain-lain. Totalan habis berapa itu... Buat acara satu hari saja. Bukankan pernikahan itu bukan acara satu- dua hari ya, pernikahan acara yang dijanjijan hingga akhir hayat nanti. Okaylah seandainya yang menikah keluarga kaya raya, ya tetap saja itu merupakan hal yang menghambur-hamburkan uang. Dan andai uangnya kita pinjem dari bank bayar pakek nyicil, aduh belum apa-apa udah riba aja.
Terus kalo enggak uangnya haris dari jual tanah. Sayang aja tanah bakal mahal loh berapa tahun kedepan. Kan mending uang buat beli bahan baku untuk buat rumah. 

Ya akan ini pernikahan pertama anak saya, ya ini pernikahan anak laki-laki saya yang satu-satunya, ya ini itu...ini ituu dan lain-lainnya. Mari kita perhitungkan lagi soal biaya pernikahan nikah. 

200jt itu bisa buat daftar haji loh...
* Nikah mewah tapi daftar haji belum kan sayang...
* Nikah mewah umrah bareng keluarga belum kan sayang...
* Nikah mewah abis itu rumah ngontrak sayang banget tuh...
* Nikah mewah buat ajang maksiat sayaaaang bangeettt lahh, kok bisa jadi ajang maksiat?
bisa gini jawabnnya, kita nikah ngundang orang apa lagi temen-temen sebaya yang belum pada nikah, otomatis datang bersama pacarnya, nah disitu para tamu lelaki dan perempuan akan bercampur padahal  mereka bukan mukrim ya.. nama lainnya adalah ikhtilat.. 
yaa udah sihh... pernikahannya dipisah. iya dipisah aja tapi cara yang bener ya.....
*Nikah mewah yang diundang para orang kaya. Taukan doa yang terkabul itu siapa aja. Doanya anak yatim piatu, doanya orang yang teraniaya,dan doanya orang yang berpuasa. Kalo saya belum pernah denger doa dari para orang-orang kaya. Jadi gini gimana kalo ngundang mereka yang jarang banget makan enak, yang makan enaknya pas lebarana aja, pastikan mereka yang kita kasih hidangan yang membuat mereka senang pasti isinya doa, karena menikah bukan ajang cari uang loh ya.. bukan ajang kumpulkan ampop sebanyak-banyaknya, gpp juga mengundang orang-orang kaya dan laiinya, untuk menjadikan percontohan bagi mereka...
*Nikah mewah sedekahnya cuma 1000 kalo dtng kemasjid.
*Nikah mewah beli buku tentang agama enggak sanggup
*Nikah mewah habis itu gg bisa beli apa".


Niat kita menikah sebenernya untuk apa?
hanya untuk pamer tentang kesanggupan pria kaya yang menikahi wanita dengan kekayaan yang berlimpah, atau untuk menyempurnakan agama. Karena pernikahan adalah pintu dari sebuah kehidupan, maka dari awal harusnya dihiasi dengan yang indah-indah yang awalnya Allah itu udah seneng, sehingga ketika perjalanan terus maju maka Allah memberikan cobaan tetapi tidak memberatkan kita. Yakin aja janji Allah, ketika kita menyelamatkan agama Allah maka Allah akan menyelamatkan kita. Jika tidak di dunia maka di akhirat nanti. 

Makanya sebelum terlanjur terjadi maka mending acara pernikahan dipikirkan sebaik-baiknya, jangan jadikan ajang kita beribadah tapi mengandeng setan. Jadikan pernikahan sebagai kita benar-benar menyempurnakan agama. 



*untuk kalian yang belum menikah sabar, doa sebaik-baiknya, bersikap sebaik-baiknya, perbaiki ahklak dan sikap kita terhadap Agama sendiri
*jangan takut apa kata orang tentang acara yang kita adakan, toh mereka tidak akan menyelamatkan kita dari siksa api neraka.
*dan Allah yang Maha Menyelamatkan kitas dari sikap terburuk kita.
*Janji Allah pasti maka jangan Ragu dan Jangan Membohongi Allah karena Allah maha tau..
*Pesan ini dan bacaan ini termasuk nasehat untuk saya yang menulis...😀😀😌




salam dari
Yogyakarta, 26 Mei 2017




Sabtu, 13 Mei 2017

Pohon

Selayaknya musim yang sedang berganti..
Ketika daun-daun berguguran satu persatu..
Pohon harus tetap bertahan hingga musim yang akan datang..
Dengan ranting tanpa daun..
Dengan ranting tanpa bunga..
Dengan ranting tanpa warna..
Pohon tersebut tetap memperlihatkan kecantikkannya..
Tetap memperlihatkan betapa kuatnya dia tanpa daun..
Berapa lamakah dia bertahan dengan panasnya sinar mentari..
Dan seberapa dinginya malam.. 
Dengan ditemani oleh bintang-bintang dan awan di malam hari..
Namun dia tetap berdiri kokoh dan tetap tenang..

Kamis, 09 Maret 2017

PROSES

            Manusia dari dalam kandungan hingga ia akan menjemput ajal, maka setiap detik waktu yang berjalan adalah proses belajar. Bahkan seakan-akan banyak ilmu yang kita pelajari tetap saja kita harus belajar. Tak ada yang instan di dunia ini. Mie yang diiklan tv saja tidak langsung bisa kita nikmati. Setidaknya ada proses ketika kita ingin makan mie tersebut namun tidak terlalu ribet itu saja bedanya jika kau ingin membuat mie dengan proses sendiri. Tapi setiap proses belajar yang berbeda maka kita akan mendapatkan kepuasan yang berbeda juga.
           Ketika ingin menjadi sesuatu yang profesional kita harus memulai dari awal. Memulai dari titik 0 bahkan kita harus menahan rasa sakit, perih, luka dan pahitnya proses itu. Bagaimana kita akan bisa jika kita tidak melewati proses belajar. Ketika ada anak yang ingin berjalan pada usia 11 bulan, jika saja saat bejalan dia terjatuh dan trauma ketika proses belajar berjalan makan dia tidak ingin berjalan, dan anak tersebut tidak akan bisa berjalan. Namun apakah kita tetap membiarkan anak tersebut dengan traumanya atau kita memberikan semangat, dukungan, dan meyakinkan bahwa ketika anak tersebut berjalan dan terjatuh merupakan proses belajar. Jika kita tetap membiarkan maka anak itu akan menjadi seorang trauma sejati. Bukan berarti kita membuat anak tersebut menjadi kelinci percobaan ya...
          Begitu juga ketika melihat seseorang yang baru atau pun mahasiswa dalam proses belajarnya. Sebaiknya kita memberikan kepercayaan dan membimbingnya agar anak tersebut mampu melewati fase belajarnya dan membuatnya menjadi profesional. Dokter atau guru yang telah profesional karena dia telah mendapatkan kepercayaan dari orang-orang sebelumnya. Karena mereka telah memberikan kepercayaan Dokter atau guru tersebut untuk menikmati proses belajar. Bukan mengecilkan ataupun menyudutkannya. Ketika dia salah atau tidak sesuai maka berikan dia masukan yang terbaik. Karena dengan seperti itu akan membuat dia menjadikan pribadi yang baik.
           Untuk kalian yang sudah profesional maka hargai mereka yang ingin belajar, dan untuk kalian yang masih menikmati proses belajar jangan berkecil hati jika ada yang meremehkan kalian, jadikan semua itu motivasi untuk menjadikan profesional dan jangan sebagai ajang balas dendam untuk yang lainnya. Dan jangan pernah putus untuk menikmati proses belajar..






Salam dari Jogja yang ingin belajar tanpa ada ruang pembatas...
Jogja, 10 Maret 2017


Senin, 12 Desember 2016

Milik Allah

Suatu pagi.
             Seperti biasa saya dan teman saya selalu bercerita banyak hal, salah satunya tentang mimpi yang kita alami tadi malam. Teman saya bercerita tentang mimpinya. Dia bermimpi bahwa, saya dan dia di pecat dari pekerjaan yang sudah kita miliki. Dalam mimpi itu reasi saya sangat tenang, sedangkan teman saya menangis karena tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Menurut saya itu hal yang wajar jika seorang anak tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya.   
            Dan mengapa saya bersikap tenang, menurut saya setiap kejadian Allah yang mengambil ahli semuanya. Allahlah yang memutuskan hati saya untuk bersikap tenang. Bagi saya Allahlah yang memilih jalan ini. Saya akan sangat merasa tidak bisa membahagiakan kedua orang tua ketika saya melakukan banyak hal dan itu semua membuat saya jauh dari Allah saya. Jika kenyataan saya benar-benar dikeluarkan dari teman kerja, mungkin ini adalah tanda Allah ingin memberikan tempat terbaik untuk saya. Bumi Allah itu luas, bahkan sangat-sangat luas, dan Allah lah yang memilih kita untuk tinggal dimana Allah ridhoi.  Bagi saya itu saja sudah cukup. Karena kehilangan cinta saya kepada Allah lebih tidak baik dari pada kehilangan suatu pekerjaan. Rasa keweca ada tapi bukan untuk di jadikan point yang paling penting.
               Yakin sajalah semesta ini milik Allah, begitulah dengan hati mereka dan semua-semuanya milik Allah. Jadi serahkan hati ini dan seluruhnya kepada sang pemilik yaitu Allah.


           Untuk pemilik hati Engkaulah maha mengetahui segala sesuatu terhadap alam semesta ini. Engkaulah tau segala-galany , dengan kelemahan hati hamba. Hamba mohon kuatkan dan jangan buat hamba meninggalkan Engkau sedetik pun.